LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I
I . Nomor Percobaan : III
II . Nama Percobaan : Struktur Senyawa
III. Tujuan Percobaaan :
II . Nama Percobaan : Struktur Senyawa
III. Tujuan Percobaaan :
1.
Menyusun
model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan rumus molekulnya.
2. Menggambarkan model senyawa dalam tiga
dimensi.
3. Menggambarkan rumus struktur untuk setiap
senyawa berdasarkan model molekulnya.
4. Menuliskan rumus struktur dan titik elektron
untuk setiap model senyawa yang diberikan oleh asisten.
IV . Dasar Teori
Atom-atom bereaksi satu sama lain
dengan menggunakan electron-elektron dalam tingkatan energy terluar . Antar
aksi electron ini menghasilkan gaya tarik yang kuat “ikatan kimia” yang
mengikat atom-atom bersamaan dalam satu senyawa. Dari rumus seperti H2O
, H2O2 , HCl , CO2 , C2H2
jelas bahwa atom-atom dari unsure yang berlainan mempunyai kemampuan berlainan
dalam mengikat satu sama lain . Kemampuan bersenyawa suatu unsure disebut
dengan valensi.
Wajah
struktur yang paling penting dari atom-atom dalam menentukan perilaku kimia
ialah banyaknya electron dalam tingkatan energy terluarnya. Electron-elektron
terluar ini dirujuk sebagai “electron valensi” . Bila atom-atom suatu unsure
bersenyawa dengan atom-atom unsure lain , selalu terjadi perubahan dalam
distribusi electron pada tingkatan energy terluarnya. Terjadinya pembentukan
senyawa menyebabkan atom-atom unsur tertentu cenderung memperoleh electron dan
unsure lain cenderung kehilangan electron . Masing-masing berupaya untuk
menghasilkan suatu penataan electron yang stabil.
Na + Cl Na + Cl
H +
Br H + Br
Pada
umumnya, bila suatu unsur non logam bersenyawa dengan unsur-unsur non logam
lain , electron tidak dibuang ataupun diambil oleh atom-atom melainkan
digunakan secara bersama-sama yang disebut dengan “ikatan kivalen” . sehingga
senyawa yang dibentuk oleh ikatan kivalen disebut dengan senyawa kovalen
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengambil
kesimpulan mengenai umus titik electron senyawa dari suatu model.Model tersebut
disusun dari sejumlah bola dan tongkat penghubung.Setiap bola mewakili sebuah
atom dan setiap tongkat penghubung mewakili satu ikatan kovalen tunggal. Satu
ikatan kovalen tunggal terdiri atas dua electron yang digambarkan dengan 2
titik. Untuk menyusun suatu model , satu tongkat yang menghubungkan dua bola
menggambarkan satu ikatan tunggal. Jika dua bola bergabung dengan dua tongkat ,
ini berarti satu ikatan ganda atau empat electron ikatan. Tiga tongkat yang
menggabungkan dua bola menggambarkan tiga pasang electron ikatan.
(Tim
penyusun praktikum kimia dasar 1 : Universitas Sriwijaya)
Ketika
atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia , hanya bagian terluarnya yang
bersinggungan dengan atom lain. Oleh karena itu , untuk mempelajari ikatan
kimia kita hanya perlu membahas terutama electron valensi dari atom-atom yang
terlibat . Sistem titik yang disusun oleh Lewis digunakan untuk menggambarkan
electron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia
dan untuk meyakinkan bahwa atom-atom yang terlibat tidak mengalami perubahan.Lambang
titik lewis (lewi dot symbol) terdiri dari lambing unsure dan titik yang setiap
titiknya menggambarkan setiap electron valensi dari atom-atom unsure.
Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama memiliki lambing titik lewis yang
mirip. Logam transisi,lantanida, dan aktinida mempunyai kulit dalam yang tidak
terisi penuh , sehingga secara umum lambing titik lewis dari unsur-unsur ini
tidak dapat dituliskan secara lebih sederhana lagi. Struktur lewis sendiri
adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambing titik lewis dimana
pasangan electron ikatan dinyatakan dengan sati garis atau sepasang titik yang
diletakkan diantara kedua atom , dan pasangan electron bebas dinyatakan dengan
titik-titik pada masing-masing atom. Sedangkan penjelasan tentang ikata kovalen
(covalent bond), ikatan yang terbentk
karena pemakaian bersama-sama dua electron oleh dua atom. Senyawa kovalen
(covalent coumpuond) adalah senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen.
Secara sederhana pasangan electron yang digunakan bersama sering dinyatakan
dalam satu garis. Jadi ikatan kovalen dalam molekul hydrogen dapat ditulis
sebagai H-H. Pada ikatan kovalen setiap electron dalam pasangan electron ikatan
yang digunakan bersama ditarik oleh inti dari kedua atom yang berikatan. Gaya
tarik inilah yang mengikat kedua atom hydrogen dalam molekul H2 dan
yang berperan dalam pembentukan ikatan kovalen dalam molekul yang lainnya.
Pasangan electron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen
disebut electron nonikatan atau pasangan electron bebas .
Pembentukan
molekul-molekul ini mengilustrasikan aturan octet (octet rule) yang dirumuskan
oleh lewis “sebuah atom kecuali atom hydrogen cenderung membentuk ikatan sampai
atom tersebut dikelilingi oleh delapan electron valensi” dengan kata lain
ikatan kovalen akan terbentuk jika electron yang tersedia tidak cukup untuk
masing-masing atom mencapai octet yang lengkap. Atom-atom dapat membentuk
berbagai jenis ikatan kovalen yang berbeda . Dua atom yang berikatan melalui
sepasang elektrn disebut dengan ikatan tunggal (single bond). Dalam beberapa
senyawa , atom-atom berikatan dengan ikatan rangkap (multiple bond) , yaitu
ikatan yang terbentuk jika dua atom menggunakan dua atau lebih pasangan
electron secara bersama-sama. Ikatan antara dua atom yang menggunakan bersama
dua pasang electron disebut dengan ikatan rangkap dua (double bond). Ikatan
rangkap lebih pendek dibandingkan dengan ikatan tunggal . Panjang ikatan (bond
length) didefinisikan sebagai jarak antara inti dari dua atom yang berikatan
secara kovalen dalam suatu molekul.
(Chang,Raymond 2005.Kimia
dasar jilid ketiga. Jakarta: Erlangga. Halaman 264-266)
Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan
Kimia
Pada
tahun 1916, beberapa gagasan tentang pembentukan ikatan kimia adalah telah
dikemukakan oleh dua orang kimiawan Amerika, Lewis, dan Langmuir, dan seorang
kimiawan Jerman, Kossel. Menurut mereka, apabila gas mulia tidak bersenyawa
dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam konfigurasi elektronnya
yang mencegah persenyawaan dengan unsure lain.Apabila dugaan ini benar, atom
yang bergabung dengn atom lain membentuk suatu senyawa , mungkin mengalami
perubahan didalam konfigurasi elektronnya yang mengakibatkan atom-atom itu
lebih menyerupai gas mulia.Lambang Lewis suatu unsure terdiri dari lambing
kimia biasa yang dikelilingi oleh sejumlah titik. Lambang kimia melambangkan
butir atom yang terdiri dari elektron pada inti atom dan kulit bagian dalam.
Titik-titik melambangkan elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.Teori struktur berdasarkan teori oktet. Kereaktifan atom tergantung
pada tinggi rendahnya energi elektron. Elektron pada kulit
terluar berenergi tinggi, sehingga elektron terluar ini
yang menjadi penyebab adanya sifat mengikat dari atom.
Elektron terluar elektron valensi.
Lewis memodifikasikan model atom Borh dengan teori struktur
Kekule, yaitu: Atom dinyatakan dengan huruf, bulir menggambarkan
inti dengan elektron-elektronnya. Elektron-elektron di
kulit terluar digambarkan sebagai titik-titik yang
mengelilingi bulir.
Garis valensi menurut teori struktur
kekule mempunyai arti fisik yaitu e- tunggal.
Teori kekule tidak menyadari adanya konsep pasangan e- yang menyendiri. Meskipun
teori Lewis berlaku terutama untuk ikatan kovalen tapi gagasannya dapat
digunakan untuk menggambarkan ikatan ion maupun kovalen. Struktur Lewis adalah
kombinasi lambing Lewis yang menggambarkan perpindahan atom pemakaian bersama
elektron dalam suatu ikatan kimia.Muatan formal adalah jumlah elektron kulit
terluar ( valensi ) didalam atom terisolasi dikurangi dengan jumlah elektron
yang diperuntukkan bagi atom tersebut didalam struktur Lewis.Suatu struktur
Lewis yang didalamnya tidak terdapat muatan formal ( semua muatan formalnya nol
) lebih masuk akal dibandingkan struktur Lewis yang mempunyai muatan formal,
jika muatan formal diperlukan, carilah struktur dengan muatan formal sekecil
mungkin.
(Petruci,
Kimia Dasar hal : 169 )
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan
kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang saling terbagi
(kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas
tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi
elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.
Ikatan
kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan
sigma, ikatan
pi, ikatan logam-logam, interaksi
agostik, dan ikatan tiga pusat dua elektron.
Istilah bahasa Inggris untuk ikatan kovalen, covalent bond, pertama kali
muncul pada tahun 1939. Awalan co- berarti bersama-sama, berasosiasi
dalam sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent bond"
artinya adalah atom-atom yang saling berbagi "valensi", seperti yang
dibahas oleh teori ikatan valensi. Pada molekul H2,
atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan kovalen. Kovalensi yang sangat
kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang mirip. Oleh karena itu,
ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan antara dua atom yang berunsur
sama, melainkan hanya pada elektronegativitas mereka. Oleh karena ikatan
kovalen adalah saling berbagi elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu
ter-delokalisasi.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik ("ikatan ion"),
kekuatan ikatan kovalen bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada
molekul poliatomik. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_kovalen)
1. Interaksi
atom-atom logam (ikatan metalik/ikatan logam).
Dalam interaksi antar atom logam,
ikatan kimia dibentuk oleh gaya tarik menarik-menarik elektron oleh inti
(nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron milik satu atom yang ditarik oleh inti
atom tetangganya yang bermuatan +, dan elektron ini disharing dg gaya tarik
yang sama oleh inti lain yang mengitarinya. Akibat jumlah elektron valensi yang
rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang besar, maka e-
memiliki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian menyebabkan e-
dapat berpindah secara bebas antar kation-kation tersebut. Elektron ini
disebut “delocalized electron” dan ikatannya juga disebut “delocalized
bonding”.Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat
atau lem. Kation yang tinggal berdekatan satu sama lain saling tarik menarik
dengan elektron sebagai semennya.
2. Ikatan kovalen
Pada prinsipnya semua ikatan kimia berasal dari gaya
tarik menarik inti (nucleus) yang bermuatan + terhadap e yang bermuatan
negatif, Gaya tarik menarik ini ditentukan oleh Hukum Coulomb.Ikatan kovalen
terbentuk, karena hampir semua unsur memiliki ruang kosong dan orbit luar
berenergi rendah. Makin rendah energi suatu orbit, nakin tinggi stabilitas elektron
yang ada di dalamnya. Semua unsur non-logam memiliki paling tidak 4 dari 8 elektron
yang mungkin berada pada orbit luar, kecuali: H, dan He. Perbedaan unsur non-logam dengan logam
adalah tidak memiliki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah untuk
penyebaran elektron yang akan disharing. Elektron yang dapat disharing dalam
unsur non-logam tidak mengalami “delocalised” seperti pada ikatan
metalik (ikatan logam). Jadi elektron ini tinggal terlokalisir dalam kedekatan
antar 2 inti (ikatan kovalen).Valensi atau kekuatan penggabungan Valensi suatu
atom adalah jumlah ikatan kovalen yang dapat terbentuk. Contoh: valensi H = 1,
He = 0, F = 1, O = 2, Li =1.
3. Ikatan
non-logam dengan logam
Pasangan elektron yang membentuk suatu ikatan antara atom
logam dan non-logam terletak pada orbit yang overlap antara 2 atom tersebut.
Karena atom non logam tidak mempunyai ruang kosong dengan energi rendah, maka
elektron akan tersebar pada daerah orbit yang overlap.Atom dari unsur yang
berbeda memiliki kemampuan yg berbeda dalam menarik pasangan elektron dalam
suatu ikatan kovalen.Elektro-negativitas: kemampuan
relatif suatu unsur untuk memenuhi muatan listrik yang negatif. Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom
dalam molekul atau kristal.Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan
valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur
molekular dan susunannya. Serupa dengan
ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari
struktur ionic. Pada senyawa yang lebih kompleks / rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena
membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.Sementara teori atom sedang dikembangkan,
berbagai gagasan juga dicetuskan tentang kombinasi atom yang menghasilkan
senyawa kimia
(http://benito.staff.ugm.ac.id/IKATAN%20kimia%20benito.html)
DAFTAR
PUSTAKA
pada tanggal 20 Oktober 2011.20.30
diakses pada tanggal 20 Oktober
2011.21.35
Chang,raymond. 2005.kimia dasar jilid ketiga. Jakarta: erlangga
Ralph.Pettruci.1967.Kimia Dasar 1.Jakarta:Erlangga
Tim Penyusun Kimia Dasar 1.2011.kimia dasar 1: Universitas Sriwijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar